Setelah sampai di universitas tersebut kami diberi tugas untuk mewawancarai orang-orang di sekitar universitas tersebut..Kami dibagi dua kelompok, aku sekelompok dengan Kak Alya dan Abby. Kami pun memilih Bahasa Inggris sebagai tema wawancara. Rencana kami adalah pertama menyapa orang, bertanya apakah dia bisa berbahasa Inggris, dan lalu mewawancarainya apabila bisa..Awalnya kami malu-malu untuk menyapa orang tapi lama kelamaan malah jadi seru. 

Kami menyapa banyak orang dan sebagian besar orang yang kami sapa menyapa kami balik, walau ada juga orang yang nyuekin kami dan ada juga yang cuma senyum aja..Orang Jepang memang terlihat dingin dan serius tapi sebenarnyamereka adalah orang yang ramah dan baik hati. Kami berhasil mewawancarai sekitar 26 orang..Setelah itu kami pun membeli minum di vending machine dan berdiskusi untuk membuat kesimpulan dari hasil wawancara kami.

Setelah itu kami pergi menemui Bapak Andy Bangkit. Beliau adalah dosen asal Indonesia yang mengajar di Jepang. Ada banyak topik yang kami bicarakan dengan beliau, diantaranya bagaimana beliau bisa sampai mengajar di Jepang, berapa lama beliau belajar untuk bisa berbahasa Jepang, apakah kemampuan anak-anak Indonesia setara dengan anak-anak di Jepang, dan lainnya..

Cerita Pak Andy sangat memotivasi kita semua. Setelah mengobrol dengan pak Andy, kami pergi ke kantin untuk makan siang. Aku memesan udon halal disana. Setelah makan siang kita akan melanjutkan perjalanan ke Toyota museum....

Tulisan by Naura Shadina Faiza.

Menarik ya tulisannya, dan seru ceritanya. Kalian juga akan mendapat banyak pengalaman bila gabung program ini. Ayo bagi adik-adik remaja, mari gabung dalam Study Visit ke Jepang pada 08-16 januari 2020..

Biaya 29 juta/anak.untuk proposal dan pendaftaran silahkan hubungi mas Xris 087854626474..

Jangan sampai ketinggalan ya